Medan (OGENews.com)- Kegiatan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka persiapan temu bisnis dengan hotel di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba yang digelar Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dinilai hanya menghabiskan anggaran semata, apalagi digelar mendadak dan minim perencanaan.
“Asal ma adong acara i, (red-Yang penting ada acara itu),” demikian kata Ketua UMKM Kaldera Toba, Marandus Sirait saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).
Bagi Marandus, acara itu terkesan sangat terburu buru, semisal undangan acara tanggal Minggu, 12 Juni 2022 lalu pelaksanaan acara, Selasa 14 Juni 2022 hingga Kamis 16 Juni 2022.
Informasi yang dihimpun, kegiatan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diukuti oleh seratusan pelaku usaha yang datang dari Kota Medan dan sekitarnya. Padahal, agenda besarnya meningkatkan UMKM di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba, namun peserta kegiatan sama sekali tidak ada berasal dari UMKM Danau Toba.
Gom Lumban Toruan salah satu pelaku usaha asal Humbang Hasundutan juga melihat tidak satu pun dari peserta dari Toba. “Ada apa sebenarnya dibalik acara ini. Judul kegiatan UMKM unggulan DSP Danau Toba, kenapa tidak melibatkan yang dari kawasan Danau Toba sekitarnya,” katanya.
Panitia acara yang dihubungi atas nama Emil di nomor, 0812 6700 0444 menjelaskan, kegiatan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang masih dilaksanakan dengan melibatkan UMKM dari Kota Medan, bukan dari kawasan Danau Toba.
Namun, Emil mengakui, secara bertahap akan dilakukan acara yang sama di kawasan Danau Toba. Namun, saat Emil menyerahkan percakapan dengan salah satu panitia bernama David, David dengan nada tinggi langsung menanyakan undangan itu dapat dari mana?.
Saat menjelaskan undangan acara itu sudah di share di berbagai group Whatsap di Danau Toba, David dengan emosional tetap ngotot meminta siapa orang yang membagikan undangan itu. Bahkan, saat diajak untuk membahas topik diantaranya, kenapa tidak melibatkan UMKM Danau Toba dan kenapa undangan acaranya sangat mendadak, David menolak menjawabnya dan memutus pembicaraan.
Mantan Pj Bupati Samosir, Wilmar Simanjorang menilai acara yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata dengan nama Kegiatan peningkatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan berorientasi kepada proyek.
Ia melihat, acara itu akan berlalu begitu saja, dikarenakan pelaku usaha yang ada bukan dari Danau Toba melainkan hanya dari Kota Medan. “Janganlan menjual Danau Toba untuk kepentingan pribadi atau proyek,” kata Wilmar.
Ia juga menyesalkan sikap panitia yang sangat emosional saat ditanya terkait acara, padahal pegawai Kementrian itu seharusnya jauh lebih profesional dengan menerapkan sapta pesona. Sehingga, persoalan ini akan didiskusikan dengan Pejabat Tinggi Kementrian Pariwisata dan bila perlu akan menghubungi langsung Menteri Koordinator Marivest, Luhut Binsar Panjaitan. (red)