MEDAN-OGENews.com-Dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan (Unimed), Bakhrul Khair Amal menilai, Gebyar Pendidikan Expo 2022 yang digelar Pemko Medan menimbulkan dampak yang luar biasa pada kemacetan dan ke khawatiran.
“Saya lebih kepada manfaat, apa yang didapat dari pagelaran itu? Apakah hanya sebatas show of force saja? Atau hanya sekedar untuk ramai-ramai?,”kata Bakhrul bertanya.
Kemudian, sambung dia, apakah ada kaitan antara Expo dengan peserta Taman Kanak-kanak (TK) yang dimobilisasi dari sejumlah sekolah. “Mungkin niatnya untuk mengenalkan ini dan itu kepada anak-anak, tetapi mereka lupa dampak yang ditimbulkan dibalik kegiatan itu,”ujarnya.
Sebab, masih kata dia, sejumlah anak yang terjebak kemacetan itu, kelelahan karena harus berjalan sejauh mungkin agar bisa tampil pada pagelaran itu. “Menurut saya, pagelaran ini hanya seremonial saja. Dan panitia tidak memikirkan dampaknya, bagaimana didalam dan bagaimana diluar. Panitia tidak melihat itu sebagai ranah publik,”sebutnya.
Menurut dia, dibalik pesta itu ada kekhawatiran yang timbul dari orangtua murid yang kesulitan mengawasi anaknya ditengah kemacetan, kehausan dan kelelahan pada anak, dan suatu kewajaran ketika gurunya lebih dominan dibandingkan orangtuanya sendiri dalam kegiatan tersebut.
“Sudah pasti, gurunya lebih dominan pada kegiatan tersebut dan itulah yang jadi kekhawatiran para orangtua terhadap anak-anak yang masih TK. Saat melihat anak-anak harus berjalan sejauh mungkin dari titik kemacetannya sampai ke lokasi pagelaran,”ujarnya.Bun