Debat Publik Kedua, 3 Paslon Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Medan Sampaikan Visi Dan Misinya

oplus_2

Medan, ogenews.com

Debat publik kedua Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Tahun 2024 yang digelar KPU Kota Medan di Hotel Grand Mercure Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, ketiga paslon menyampaikan visi dan misinya, Selasa (19/11/2024) malam.

Debat publik kedua kali ini menghadirkan ketiga paslon, yakni nomor urut 1 Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, nomor urut 2 Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani dan nomor urut 3 H Hidayatullah-Ahmad Yasyir Ridho Lubis.

Pada sesi penyampaian visi dan misinya, Paslon nomor 2 Prof Ridha – Abdul Rani menyampaikan, visi dan misinya, dalam pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas di Kota Medan sebaiknya difungsikan lebih baik lagi agar segenap masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan prima.

Katanya, pelayanan kesehatan harus lebih baik lagi ke depan guna meminimalisir masyarakat yang sakit sekaligus meningkatkan pelayanan kesehatan. Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti makin bertambahnya pengangguran di Kota Medan dan banyak orang sakit sehingga perlu Pemerintah Kota Medan mendatang.

Baca juga:  Wujudkan Kamseltibcarlantas, Sat Lantas Polres Jaktim lakukan Sosialisasi Dalam Ops Zebra Jaya 2024

Sementara Paslon no 3 H Hidayatullah dan Ahmad Yasir Rido Lubis dalam visi dan misinya menyebutkan, Pemerintah Kota Medan mendatang perlu memberikan perhatian terhadap kondisi kemiskinan di Kota Medan, di mana Kota Medan kaya, tapi masih menyisakan warga miskin dan sudah selayaknya pemerintah nanti hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.

Selanjutnya pemerintah juga harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat bahkan mempermudah pelayanan di berbagai sektor.

Kemudian Paslon no 1 Rico Waas – Zakiyuddin Harahap dalam visi dan misinya mengatakan, salah satu tolak ukur dan tata kelola pemerintahan daerah adalah dilihat dari pelayanan publik.

Disebutkan, tugas utama Pemerintah Kota Medan mendatang sangat kompleks dan penuh tantangan, di mana banyak hal yang perlu dibenahi, di antaranya masalah banjir, kemacetan lalu lintas, infrastruktur dan masih banyak lagi menjadi prioritas utama demi pembangunan Kota Medan ke depan

Baca juga:  Polsek Cipayung Gelar Posko Bersama Pilkada DKI, Upayakan Pilkada Aman dan Lancar

Selanjutnya, pemimpin di Kota Medan nanti harus transparan dalam menyampaikan informasi. “Perlu revolusi budaya untuk melayani warganya kelak berkarakter dan bermartabat,” harapnya.

Yang terpenting Wali Kota dan Wakil Wali Kota mendatang memprogramkan akan bertemu dengan warga Kota Medan seminggu sekali di Balai Kota Medan sehingga Kota Medan menjadi kota ramah, tertib, aman dan nyaman.

Di sesi tanya jawab dan sanggahan, Paslon nomor urut 2 Prof Ridha-Abdul Rani mengajukan pertanyaan kepada Paslon nomor 1 dan nomor 3 tentang masalah utama kemacetan. Prof Ridha menyampaikan, sudah bertahun-tahun Medan macet dan 5 tahun terakhir tidak ada solusi mengurainya. Sehingga setiap hari di Medan terjadi kelumpuhan transportasi. Dia juga menyatakan, kebijakan Wali Kota Medan gagal mengurai kemacetan.

Ironisnya apa yang dijawab Paslon nomor urut 3 H Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Rido diluar dugaan, pasangan ini mendukung moda transportasi yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Apa yang dilakukan Bobby terhadap transportasi mempunyai harapan harapan besar mengurangi kemacetan lalulintas dengan beroperasinya angkutan masal sekarang bus listrik. “Sasaran akkhir moda transportasi bus listrik sekarang ini akhirnya nanti akan mengurai kemacetan, bagi kami ini awal yang baik walau belum bisa dinilai, awal baik untuk Medan mengurai kemacetan yang mulai terasa akut,” kata Hidayatullah.

Baca juga:  Nasib Aipda Nikson Jeni Pangaribuan, Polisi yang Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas di Bogor, Kini Diperiksa Propam

Sementara Rico Waas mengatakan, pembangunan transportasi membutuhkan proses yang harus dijalani dari waktu ke waktu. Dari zaman ke zaman kata dia memang sudah ada evolusi yang membuat manusia mulai bertumpuk dan kenderaan pribadi bertambah. Tapi harus dilihat ke depan sekarang di Medan ada produk transportasi masal yang lebih baik sedang direncanakan.

Willyam Pasaribu