Pemko Binjai Sidak Rumah Sakit Djoelham Binjai, Wakil Walikota Binjai: Pelayanan Dan Fasilitas Di RSUD Djoelham Binjai Buruk, Minta Pihak Terkait Jangan Buang Badan

Oplus_131072

Binjai, ogenews.com

Setelah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di RSUD Djoelham, Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi meminta pihak-pihak terkait tidak buang badan terkait pelayanan dan fasilitas yang buruk.

“Pertama atas arahan Pak Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, kita melakukan sidak soal pelayanan dan fasilitas yang ada di RSUD Djoelham,” ujar pria yang kerap disapa Jiji, Senin (17/3/2025).

Lanjut Jiji, dirinya dan Amir Hamzah tetap mengiginkan pelayanan yang prima di RSUD Djoelham.

“Yang pastinya dari sekian banyak permasalahan kita coba cek dan fokus pada pelayanan,” ujar Jiji.

“Kita tetap pingin dengan pelayanan yang prima, kita gak mau ada saling buang badan, cukup Marteen Paes kiper Timnas Indonesia yang buang badan, kita semua harus pasang badan, baik Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan RSUD Djoelham dan seluruh Pemerintah Kota Binjai harus siap pasang badan untuk melakukan pelayanan prima,” sambungnya.

Baca juga:  Polsek Binjai Kota Polres Binjai Salurkan Paket Sembako Kepada Masyarakat Prasejahtera Dan Kaum Dhuafa

Meski begitu, Jiji sudah mengetahui dan banyak mendapat laporan soal pelayanan dan fasilitas yang dinilai buruk di RSUD Djoelham.

“Kita sudah banyak dapat laporan soal bagaimana pelayanan dan fasilitas di rumah sakit, dari mulai kamar mandi, air yang mati, dan segala macam, itu harus segera kita perbaiki dengan baik,” ujar Jiji.

Dikabarkan sebelumnya, Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di RSUD Djoelham.

Saat tiba dirumah sakit milik pemerintah ini, pria yang kerap disapa Jiji langsung berkeliling melihat pelayanan dan fasilitas yang ada di RSUD Djoelham.

Jiji didampingi Inspektorat, Eka Edi Saputra serta Plt Direktur RSUD Djoelham, dr Romy Ananda Lukman berkeliling mulai dari IGD, ruang rawat inap pasien, dan ruang cuci darah.

Saat memasuki salahsatu ruangan rawat inap pasien dilantai 4 RSUD Djoelham, Jiji terkejut dengan kondisi ruangan tersebut.

Baca juga:  Bea dan Cukai Sumut Amankan Ratusan Karung Pakaian Bekas dari Malaysia

Pasalnya ruangan itu, terasa panas bahkan AC yang ada di dalam ruangan tidak hidup alias mati.

Amatan wartawan juga, tampak pasien memegang kipas manual untuk mendinginkan suhu badannya.

“Ini AC nya rusak ? gimana sih dok orang sakit kalau kayak gini, diperhatikan sikit lah dok,” ujar Jiji.

“Orang sakit jadi makin sakit kalau panas kayak gini. Standartnya sih bagaimana sebenarnya pak,” tanya Jiji ke Plt Direktur RSUD Djoelham.

Tak hanya itu, Jiji juga melihat westafel yang sudah rusak dan tidak berfungsi.

Kemudian, ia mengecek kamar mandi yang ada di dalam kamar pasien.

“Kurang bersih ini pak. Air juga panas,” ujar Jiji.

Air panas menurut Plt RSUD Djoelham karena fiber penampung air yang berada di atas gedung, terjemur matahari.

Baca juga:  Pasangan Bukan Suami Istri Ditangkap Polsek Perbaungan Saat Berbuat Mesum Di Dalam Mobil

Usai dari ruangan rawat inap pasien, Jiji dan rombongan pun menuju ruang cuci darah.

“Gimana pelayanannya pak, gak ada yang aneh-aneh pak? Betul pak? Nanti karena ada saya bapak takut,” tanya Jiji ke salahseorang pasien cuci darah.

Dihadapan Jiji para pasien mengaku mendapat pelayanan baik saat melakukan cuci darah.

Diketahui beberapa waktu yang lalu, pelayanan yang ada di RSUD Djoelham Binjai ramai dan menjadi perbincangan banyak orang.

Diketahui seorang pasien bernama R Br Ketaren (75) meninggal dunia saat sedang melakukan cuci darah.

Anak korban merasa tak puas dan ganjal atas kematian ibunya. Pasalnya sebelum ibunya wafat, di mesin cuci darah berbunyi alarm dan mucul tulisan “No Water”.

Bahkan anak korban menyurati DPRD Binjai dan Inspektorat untuk menindaklanjuti yang dialami ibunya sebelum meninggal dunia.

Willyam Pasaribu