Oknum ASN Kejari Binjai Andre Ginting Diduga Menghamili Seorang Wanita Berinisial IS Yang Dikenalnya Di Tempat Hiburan Malam

Binjai, ogenews.com

Oknum pegawai ASN Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai Andre R Ginting yang diduga menghamili seorang wanita yang dikenalnya di tempat hiburan malam, disebut-sebut terancam dipecat.

Teranyar berdasarkan perintah resmi Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara Nomor PRINT – 27/L.2/H.I.I/07/2025 tanggal 24 Juli 2025, wanita berinisial IS (30) yang diduga dihamili Andre telah dimintai keterangannya di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, pada Jumat (25/7/2025) pagi.

IS diperiksa bidang pengawasan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara selama tiga jam. Ada sekitar 25 pertanyaan yang dicecar.

“Saya sudah diperiksa di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Selama 3 jam. Saya dimintai keterangan resmi dan diajukan sekitar 25 pertanyaan. Ayah saya juga dimintai keterangannya,” ujar IS, Sabtu (26/7/2025).

Gitupun IS menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Harli Siregar, yang sudah mendengarkan keluh kesahnya.

“Intinya dari hasil pertanyaan pihak kejaksaan selama 3 jam kepada saya, dan dari hasil itu saya bisa menyimpulkan bahwa Andre terancam dipecat,” kata IS.

Plh Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utar, Muhammad Husairi membenarkan pemeriksaan tersebut, Kamis (21/8/2025).

“Benar sudah diminta keterangan. Kita tunggu aja nanti hasil pemeriksaannya ya,” kata Husairi.

Dikabarkan sebelumnya, oknum PNS di Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai diduga menghamili seorang gadis berusia 30 tahun berinisial IS.

IS menjelaskan bagaimana mulanya ia berkenalan dengan oknum PNS di Kejari Binjai bernama Andre Ginting.

“Awal kenal dengan Andre Ginting pada 20 Februari 2024 lalu. Dia (Andre) mengaku sama saya berstatus duda atau sudah benar-benar pisah dengan istrinya,” ujar IS dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/7/2025).

Awal perkenalan, masih sebatas berteman, belum berstatus menjalin hubungan atau berpacaran.

“Dia mengejar-ngejar saya, sampai cari tau pribadi saya kepada teman saya. Dan minta tolong kepada salah satu teman saya untuk mendekatkan dia dengan saya atau mencomblangin saya dengan dia. Tetapi, saya tidak langsung mau atau menerima dia,” ujar IS.

Meski begitu, antara Andre dengan IS tidak langsung putus komunikasi.

“Saat itu kami masih berteman dan belum ada hubungan pacaran, tetapi kami sering sama bermain.

Seiring berjalannya waktu, saya melihat effort (perlakuan yang berlebih) dia kepada saya dan di situlah saya merasa nyaman,” kata IS.

Komunikasi IS dengan Andre pun kian dekat, hingga timbul rasa cinta.

“Dan di bulan Mei 2024, karena kami sering sama, saya merasa sudah jatuh hati kepadanya (Andre), tetapi saya memastikan lagi status dia, apakah masih lajang atau berkeluarga. Dan dia mengaku bahwasanya sudah duda,” ucap IS.

Atas ucapan Andre mengenai status duda itu, korban pun mempertimbangkan.

Singkatnya, Andre dan IS pun merajut hubungan asmara yang spesial hingga diduga berlanjut berhubungan intim secara intensif.

“Saya dan Andre melakukan hubungan intim berkali-kali. Berlanjut hubungan kami, bahkan Andre sehari-hari tidur di kos saya, Jalan Abadi, Medan.

Di situlah kami sehari-hari bersama dan Andre berangkat kerja dari kost saya,” kata IS.

“Lalu dia juga membawa saya ke rumahnya yang di penampungan, dan di situ kami juga menginap selama berhari-hari untuk membuktikan bahwa dia benar-benar sudah pisah dari istrinya atau sudah cerai.

Dia bahkan membawa anak laki-lakinya yang bernama Glen ke kos saya untuk menginap selama 3 hari,” sambungnya.

Sikap Andre yang meyakinkan korban membuatnya terhanyut dengan keyakinannya.

Bahkan, korban pun yakin, jika Andre menjalin hubungan serius.

“Saya yakin bahwasanya dia tidak main-main dengan saya, sehingga sampai dia berani bawa saya langsung ke rumahnya, itulah yang membuat saya yakin kepada dia, berlanjutlah hubungan kami dengan baik-baik saja,” tambah IS.

Namun, korban menaruh rasa curiga pada Desember 2024.

“Saya coba cari tau, ternyata dia kembali kepada istrinya, di situ saya sakit dan melihat sendiri langsung ke rumahnya.

Saya merasa ditipu abis-abisan soal hati perasaan, waktu, bahkan saya sudah rela melakukan apapun demi dia, sampai emas-emas saya terjual demi dia,” kata IS.

Willyam Pasaribu

Exit mobile version