LANGKAT- Badan Konservasi Wilayah II Stabat berhasil mengamankan dua ekor orang utan dilahan perkebunan milik PT PISS, di Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lapan, Langkat, Jumat (3/6).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Herbert BP Aritonang mengatakan, usai menerima laporan dari pihak PT PISS tentang keberadaan dua ekor orangutan Sumatera (Pongo abelii) di areal kebun milik PT PISS. Keberadaan orangutan tersebut sebenarnya sudah lama terdeteksi, tapi kesulitan dalam identifikasi lokasi karena satwa ini selalu berpindah, termasuk di areal kerja PT PISS yang belum dikelola.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, kemudian dibentuk tim gabungan terdiri dari petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara, lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari, Orangutan Information Center (YOSL-OIC) serta dari pihak perkebunan PT PISS,”kata Herbert.
Kemudian, sambung dia, tim melakukan identifikasi lokasi, memantau pergerakan orangutan tersebut dan membuat rencana emergency rescue mengingat kondisi tutupan tidak layak untuk habitat orangutan serta cukup jauh dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL) dengan jarak terdekat 3 Km.
“Ini yang dikhawatirkan, keberadaan orangutan di dalam areal perkebunan itu akan membahayakan satwa itu sendiri, karena berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat serta karyawan kebun,”ujarnya.
Kemudian, Selasa, 31 Mei 2022, sekitar pukul 12.58 WIB, satu ekor satwa liar orangutan berhasil dievakuasi setelah terlebih dahulu ditembak bius oleh tim medis dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara dan YOSL-OIC.
“Hasil identifikasi, orangutan itu berusia 12 tahun, jenis kelamin betina, kondisi sehat, hanya sedikit kurus diduga akibat kekurangan pakan selama di areal perkebunan. Tidak ditemukan luka fraktur atau bekas tembakan senapan angin pada bagian tubuh satwa. Perilaku masih liar sehingga tim bersama pihak Balai Besar TNGL sepakat untuk segera melepasliarkannya di kawasan hutan restorasi Resort Cinta Raja 3. Sebelum pelepasliaran dilakukan pemasangan tagging berupa microchip dan pemberian vitamin,”terangnya.
Dengan berhasilnya melakukan rescue serta translokasi, kini, tinggal mencari orangutan lainya yang masih berkeliaran di areal perkebunan, sebagaimana laporan dari manajemen PT PISS.
Untuk itu akan dilakukan pemantauan guna memastikan keselamatan orangutan tersebut, dan direncanakan tim akan kembali ke lokasi. Red